Memahami Protokol dan Standar pada Jaringan : part 1–“Apa itu Protokol” ?

 
Sebuah protokol adalah kumpulan dari peraturan-peraturan yang membuat komunikasi berjalan dengan efektif. Hampir setiap hari kita menemui protokol.
Sebagai contohnya, ketika kamu membeli beras di supermarket terdekat dengan kartu debit, kasir akan memberitahu dulu total harga yang harus kamu bayar.
Kamu menggesek kartu debit di card reader dan memasukkan 6 digit pin. Lalu mesin memproses pembelian kita apakah mengesahkan pembelian atau tidak, tergantung dari jumlah saldo yang tersisa. Jika saldo mencukupi maka pembelian berhasil dilakukan dan mesin akan mencetak bukti pembayarannya.
Selain contoh diatas, berikut contoh lain dari penggunaan protokol di kehidupan kita sehari-hari : melakukan panggilan telepon.
Dalam melakukannya, hampir semua dari setail protokol panggilan telepon telah kita lakukan, dan cukup rumit juga jika lebih diperhatikan :
  • Ketika kalian mengangkat telepon, kalian pasti akan mendengar suara dial tone (berbunyi tuuuuuut panjang dan terus menerus) sebelum menelpon ke nomor yang dituju (Kecuali kalau kalian menggunakan handphone, suara dial tone panajnga itu tidak akan ada). Jika kalian tidak mendengar suara dial tone, ada dua kemungkinan yang terjadi. Pertama, seseorang seseorang dalam rumah sedang menggunakan telepon, kedua, ada yang salah pada telepon.
  • Ketika kalian mendengar suara dial tone, kalian mengawali panggilan dengan menelpon nomor dari orang yang ingin di telpon. Jika orang yang mau ditelpon berada di code area yang sama, maka cukup telpon nomor 7 digit-nya. Namun jika orang yang mau kita telpon berada di kode aread yang berbeda , maka tambahkan 3 digit kode area dan tambahkan 7 digit nomornya..
  • Jika kalian mendengar suara nada sambung ( tuuut tuttt tuuut ) secara berulang, maka tunggu hingga ada yang mengangkat teleponnya. Jika suara nada sambung terus berulang tanpa ad jawaban, maka tutup telpon dan coba lagi. Jika setelah nada sambung lalu ada yang menjawab “halo”, maka mulailah percakapan dengan orang yang kalian telpon. Jika saat nada sambung dan ada yang menggankat dan orang yang kalian telpon tidak mengenal anda , maka jawab “Maaf, salah sambung” lalu tutup telpon dan coba lagi.
  • Jika kalian mendengar pesan kalau pemilik rumah sedang tidak ada dirumah dan akan menelpon kalian , maka tunggu pesan itu sampai bunyi beep , baru kalian tinggalkan pesan suara ke orang tersebut.
  • Jika kalian mendengar suara tut tut pendek dan berulang, maka orang yang mau kalian telpon sedang menelpon orang lain. Jadi kalian harus menutup telponnya dan coba hubungi lagi beberapa menit kemudian.
  • Jika kalian mendengar tiga bunyi berurutan yang semakin meningkat nadanya, diikuti oleh pesan suara yang mengatakan “Mohon Maaf ...”, maka kita mengetahui bahwa nomor yang kita telopon tidak valid, entah nomor yang kalian masukan salah atau nomor yang digunakna sudah di blokir atau terdiskonek.
Jadi intinya protokol itu adalah peraturan. Peraturan menggunakan kartu debit sama saja dengan protokol penggunaan kartu debit. Dari dua contoh di atas yaitu penggunaan kartu debit dan membuat panggilan telepon mengikuti aturan yang sama setiap kali kedua hal tersebut dilakukan.
Jaringan komputer bergantung pada banyak jenis protokol agar dapat bekerja. Protokol-protokol ini sangatlah didefinisikan dengan jelas. Kartu jaringan harus mengetahui bagaimana berkomunikasi dengan kartu jaringan yang lain untuk saling bertukar informasi, Sistem operasi harus mengetahui cara berkomunikasi dengan kartu jaringan dengan tujuan mengirim dan menerima data dari jaringan, dan program aplikasi juga harus tahu cara berkomunikasi dengan sistem operasi untuk mengetahui cara menerima file dari server.
Protokol ada banyak jenisnya. Pada level terendah (dalam model OSI atau TCP/IP yang akan dibahas pada post selanjutnya), protokol-protokol ini mendefinisikan jenis sinyal listrik apa yang merepresentasikan satu dan nol. Pada level tertinggi, protokol pada level ini memperkenankkan komputer yang ada di Indonesia untuk mengirimkan email ke komputer lain yang berada di Jepang. Dan di antara kedua level ini ada level protokol lain. Aku akan membahas mengenai level-level di protokol pada seri “Memahami Protokol dan Standar pada Jaringan” lebih lanjut.